Kamis, 23 September 2021
Mengenakan Roh Kristus: Menangkap yang Tuhan Mau
Pada Triduum yang kedua ini Rm. Kusno, CM mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kerinduan akan Tuhan dapat membuat segala sesuatu berubah. Pertama, bagaimana Padre Pio begitu menginginkan bersatu dengan Tuhan melalui pelayanan sucinya, Tuhan berkenan memberikan karunia stigmata, karunia keunggulan kerohanian sehingga dia bisa melihat kebutuhan orang-orang terutama kebutuhan bagi orang miskin dan sakit. Kedua, St. Vincentius juga sangat mencintai Tuhan melalui karya kasih kepada orang-orang miskin. Dia adalah mistikus karya karitatif. Yang dia lakukan hanyalah semata-mata untuk Tuhan. Baginya, orang-orang miskin itu adalah tuan kita. Mengapa dikatakan tuan, karena di dalam orang miskin itu ada Tuhan Yesus. Maka kita harus melayani bukan hanya karena belaskasihan saja tetapi juga dilakukan dengan hormat, karena di dalam diri mereka ada Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam Injil kita melihat contoh yang sebaliknya dari dalam diri Herodes. Dia punya keinginan berjumpa dengan Yesus karena di dasari kecemasan/ketakutan bahwa kekuasaannya/powernya akan hilang.
Bagaimana dengan kita? Apakah kerinduan kita akan Allah didasari oleh kerendahan hati/kerinduan akan Tuhan/keinginan untuk menjadi sempurna seperti Bapa sempurna adanya, atau karena ada sesuatu yang membuat kita gelisah dan tidak nyaman. Marilah kita melihat kegelisahan dan kecemasan itu sebagai sebuah tanda bahwa kita tidak sempurna, bahwa hidup kita perlu perubahan dan pertobatan. Perubahan terjadi kalau kita menyadari bahwa kita adalah orang berdosa dan perlu kerahiman Tuhan. Kita perlu mengenakan Roh Kristus yang dapat merubah diri kita. Dan apa yang kita inginkan semoga demi kemuliaan Tuhan itu sendiri. Amin.