Jumat, 24 September 2021
Mengenakan Roh Kristus: Relevan dengan Jaman
Dalam Triduum hari ke-3 ini, kita diajak oleh Rm. Gani, CM untuk mengenal Kristus secara pribadi. Bukan hanya didasarkan pada apa kata orang. Harapannya kehadiran Kristus itu sungguh relevan dalam kehidupan kita.
Bagaimana caranya? Romo Gani mengajak kita untuk mengenal langsung dari sumbernya.
- Membaca Kitab Suci. Membaca Kitab Suci bertujuan untuk dapat semakin mengenal Kristus secara pribadi dengan menimba langsung dari sumber.
- Merenungkan isinya. Kitab Suci tidak cukup hanya dibaca, tetapi perlu direfleksikan untuk lebih mengenal maksudnya. Memang tidak mudah, tetapi Yesus sendiri berkata bahwa untuk mencapai kerajaan surga kita perlu melalui pintu yang sempit.
- Menarik relevansinya dengan kehidupan kita sekarang. Melihat peristiwa hidup ini dengan tuntunan Kitab Suci.
Mari sekarang kita lihat dalam hidup Santo Vinsensius.
Vinsensius dengan jeli menyimak bahwa banyak imam di jamannya kurang terdidik dan hanya meraih kepentingan dan cita-citanya sendiri. Meski Konsili Trente (1545-1563) telah menetapkan perlunya seminari, namun ketetapan ini belum dilaksanakan. Singkat cerita, dengan aneka keprihatinan itu akhirnya Vinsensius menjawab kebutuhan itu dengan memberi retret calon imam. Sukses dengan retret itu, pada gilirannya, Vinsensius benar-benar serius memberi hati bagi pendidikan seminari, dan menjadi prioritas karya unggulan.
Kenyataan semangat setelah retret hanya bertahan sebentar, akhirnya dengan tanggap Vinsensius menyelenggarakan Konferensi hari selasa, sebuah formatio bina lanjut bagi para imam. Dengan saling berbagi pengalaman, hidup para imam diteguhkan, bahkan dengan konferensi itu mereka tergerak untuk menjalani misi umat di kota-kota, sementara para imam CM misi di desa-desa. Pentingnya pendidikan para calon imam, membuat Vinsensius merasa perlu mendirikan seminari di Bons Enfant dan Annecy (1642). Karya-karyanya nyambung dengan apa yang dibutuhkan jaman ini.
Semoga Triduum di hari ke-3 ini mendorong kita untuk semakin mengenal Yesus secara pribadi dan membagikan buah-buahnya dalam kehidupan kita sehari-hari.