Skip to content
Paroki St. Vincentius a Paulo - Malang
facebook
youtube
instagram
Paroki St. Vincentius a Paulo
Call Support (0341) 561336 / HP: 0895382201818
Email Support par.svapmalang@gmail.com
Location Jl. Ananas 41 - Malang
  • Halaman Utama
  • Data Umat
  • Bidang
    • Bidang Liturgi
      • PEMAZMUR
      • MISDINAR
      • Penjadwalan
    • Bidang Pewartaan
    • Bidang Kesaksian
    • Bidang Pelayanan
    • Bidang Paguyuban
  • Lingkungan
    • Lingkungan Santo Andreas
    • Lingkungan Santo Fransiskus Xaverius
    • Lingkungan Santa Louisa de Marillac
    • Lingkungan Santa Agnes
    • Lingkungan Santo Agustinus
    • Lingkungan Santo Bernardus
    • Lingkungan Santo Carolus Boromeus
    • Lingkungan Santa Caecilia
    • Lingkungan Santa Katarina Laboure
    • Lingkungan Santo Kristoforus
    • Lingkungan Santo Yohanes Pemandi
    • Lingkungan Santo Petrus
    • Lingkungan Santa Maria Immaculata
    • Lingkungan Santa Monica
    • Lingkungan Beato Carlo Acutis
  • Struktur DPP dan BPGDA
    • DPP PERIODE 2023-2026
    • BPGDA PERIODE 2023-2026
    • DPP periode 2019 – 2022
    • BPGDA periode 2019 – 2022
  • Orang Kudus
  • Pesta Emas
  • Berita Paroki
  • Pengumuman Gereja
  • Katekese Iman Katolik
  • SURAT-SURAT ST. VINSENSIUS

Maria Bukan Dewi Kesuburan

Home > Konsultasi Iman > Maria Bukan Dewi Kesuburan

Maria Bukan Dewi Kesuburan

Posted on October 4, 2021October 4, 2021 by admin
0

Romo, saya sempat membaca sebuah buku, dikatakan bahwa masih banyak umat Katolik khususnya di Jawa yang memandang figur Maria sama dengan sosok Dewi Sri. Apakah keduanya bisa dianggap sama?

Maria Natia, Solo

Dewi Sri dipandang sebagai dewi kesuburan, dewi padi dan sawah. Bahkan tidak jarang ditempatkan sebagai pelindung kehidupan. Sosok ini menurut banyak ahli berangkat dari tradisi Jawa kuno, maka sering dikatakan berasal dari mitos lama, dengan beberapa variasi kisah yang menceriterakannya. Tentu penggambaran ini tidak bisa tumbuh dari kultur agraris yang dalam tradisi masyarakat, sesuatu yang tidak lagi sangat kuat di dominasi budaya industri dan urban dewasa ini.

Dalam beberapa penggambaran, Dewi Sri diperlihatkan sebagai putri cantik dengan wajah anggun dan teduh. Bisa jadi penggambaran ini dekat dengan tradisi budaya, karena memang hidup manusia ditopang oleh pangan, dan tanah yang pinggiran, terlebih bagi pertanian, merupakan lukisan ideal akan tanah Jawa yang pinggiran, menopang kehidupan serta kesejahteraan. Bahkan tidak jarang Dewi Sri dipandang sebagai personifikasi tanah,
karena tanah adalah yang “melahirkan” tanam-tanaman yang “melahirkan” kehidupan bagi umat manusia.

Ibu Maria digambarkan pula sebagai Hawa baru, yang menumbuhkan dan melindungi, karena dialah yang melahirkan dan melahirkan Penyelamat, yang melahirkan manusia dari terikat dosa dan maut. Kitab Kejadian saat Allah memberi nama perempuan pertama dengan nama Hawa, dikatakan bahwa dialah yang menjadi ibu semua yang hidup (Lih. Kej. 3:20). Kitab Wahyu memberi gambaran tentang seorang perempuan yang melahirkan dan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan menggembalakan semua bangsa. Perempuan itu diserang oleh naga besar dan bencana, namun bisa selamat dan bahkan dilindungi oleh Allah, hingga naga itu kalah, namun tidak mau menyerah karena masih terus marah terhadap perempuan itu akan tetapi tidak pernah berhasil (Lih. Why. 12:1-17 ).
memandang langit baru dan bumi baru (Lih. Why. 21:1-27).

Upaya untuk digambarkan secara dekat atau sejajar antar dua pribadi bisa dimaklumi, karena bagaimana pun umat manusia membutuhkan ilustrasi penjelas. Akan tetapi selalu bisa memuat berbagai bahaya jika lalu menidentifikasikan secara sama dua pribadi yang berbeda, dengan latar belakang kisah tuturan serta tradisi yang. Oleh karena itu bisa memuat penyederhanaan atau upaya-upaya yang tidak sesuai dengan permintaan jika Ibu Maria begitu saja disamakan dengan Dewi Sri. Akan tetapi lebih mungkin jika penggambaran tentang Dewi Sri dipakai sebagai pengantar atau penggambaran awal untuk berbicara tentang Ibu Maria.

Memang Maria melahirkan dan melahirkan Yesus, tetapi akan menyebabkan Maria dewi kesuburan dan pelindung kehidupan, sebab hanya Tuhanlah, bukan manusia, pelindung kehidupan, sebab Dia sendiri adalah kehidupan itu (Lih. Yoh. 14:6), bahkan roti hidup (Lih. Yoh. 6:25-59), dan memberikan kesuburan (Lih. Kis. 14:17). Maria mengantar umat manusia sampai kepada Sumber Hidup, bukan berhenti pada dirinya sendiri atau memuja dirinya sendiri, lepas dari Tuhan. Dia menjaga kehidupan, tidak mengutuk ancaman bila ada yang tidak menghargainya. Bahkan kisah mukzijat pertama di Kana menggambarkan tentang Maria yang peduli agar segalanya dapat berjalan dengan baik (Yoh. 2:1-11). Maria itu perempuan biasa, manusia yang sama dengan kita semua, bukan seorang dewi, mengajarkan tentang bagaimana kita sebagai manusia hidup di hadapan Allah,

Bagi saya Maria lebih lengkap dari Dewi Sri, sebab Maria itu hidup dan nyata serta masih menyertai kita hingga kini. Menggambarkannya seperti Dewi Sri bisa dibuat, namun
sebagai pengantar untuk menggambarkan Ibu Maria, namun menyamakannya begitu saja malahan memiskinkan pengenalan kita akan sosok Bunda Maria.

Romo T. Krispurwana Cahyadi, SJ 
(Teolog Dogmatik)

Sumber: HIDUP NO.21, 23 Mei 2021



Intensi Misa silakan klik: 08113301625 Stipendium: BCA 385 5788858, a/n Petrus MH Kolekte BCA 385 088 2010

JADWAL MISA

Misa Harian: Pkl. 05.30 WIB

Misa Hari Minggu

Sabtu: Pkl. 17.00 WIB || Minggu: pkl. 06.00; 08.00; 17.00 WIB

“Marilah kita mengasihi Allah dengan menyingsingkan lengan baju dan dengan bercucuran keringat” (SV XI, 40)


Recent Posts

  • PENGUMUMAN HARI MINGGU PASKAH KE-5 (18 MEI 2025)
  • PENGUMUMAN HARI MINGGU PASKAH KE-3 (Minggu, 4 Mei 2025)
  • JADWAL LEKTOR MISA HARIAN BULAN MEI 2025
  • PENGUMUMAN HARI MINGGU PASKAH KE-2 (Minggu Kerahiman Ilahi) 27 April 2025
  • PENGUMUMAN HARI RAYA PASKAH (Minggu, 20 April 2025)

Archives

  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021

Categories

  • Berita Lingkungan
  • Berita Paroki
  • Bidang Liturgi
  • Bidang Paguyuban
  • Bidang Pelayanan
  • Bulan Maria
  • Bulan Rosario
  • HUT Paroki 2021
  • Jadwal Lektor Misa Harian
  • Jadwal Petugas Liturgi Bulanan
  • KEKM 2021
  • Konsultasi Iman
  • Mazmur
  • Misdinar
  • Orang Kudus
  • Organis
  • Pengumuman
  • Pesta Emas
  • Renungan Harian
  • Sakramen Krisma 2021
  • Sejarah Paroki
  • Surat Santo Vincentius

DOWNLOAD:

  • FORMULIR BAPTIS DEWASA
  • FORMULIR KRISMA
  • FORMULIR KRISMA LUAR PAROKI
  • FORMULIR BAPTIS DEWASA DARI KATEKUMEN
  • FORMULIR BAPTIS BALITA
  • FORMULIR BAPTIS BALITA (LUAR PAROKI)
  • FORMULIS BAPTIS ANAK DARI KATEKUMEN
  • FORMULIR PENDAFTARAN PERKAWINAN
  • FORMULIR PENDAFTARAN KETEKUMEN DEWASA
  • FORMULIR PENDAFTARAN KETEKUMEN ANAK
  • FORMULIR PENDAFTARAN KOMUNI PERTAMA
  • FORMULIR PINDAH PAROKI
  • FORMULIS PINDAH LINGKUNGAN
  • FORMULIR CALON MISDINAR
  • FORMULIR KEMATIAN

“Marilah kita mengasihi Allah dengan menyingsingkan lengan baju dan dengan bercucuran keringat” (SV XI, 40) | WordPress Theme: Enlighten