Pendiri Serikat Putri Kasih dan Pelindung Karya Cinta Kasih Gereja
Luisa de Marillac lahir tanggal 12 Agustus 1591. Masa kecilnya sering disebut sebagai masa kurang bahagia, karena ibunda Luisa tidak diketahui.Tetapi, ia sangat dicintai oleh ayahnya. Ia menikah dengan Antoine Le Gras di Gereja Saint-Gervais, Paris, pada tanggal 15 Februari 1613. Ketika suaminya meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 1625, ia berjanji untuk tetap hidup menjanda. Di bawah bimbingan Santo Vinsensius, ia membaktikan diri untuk menolong orang-orang miskin dan aktif mengorganisasi perkumpulan-perkumpulan Cinta Kasih. Pada tanggal 29 November 1633 Louisa mengumpulkan pembantu-pembantu pertamanya dan bersama Santo Vinsensius mendirikan Serikat Puteri Kasih. Ia dinyatakan beata 9 Mei 1920 dan pada tanggal 11 Maret 1934 namanya tertera dalam daftar para santa. Melalui surat Paus Yohanes XXIII, Omnibus Mater, Louisa de Marillac dinyatakan sebagai pelindung karya sosial kristiani (bersama St. Vinsensius). Sambil mengunjungi perkumpulan-perkumpulan Persaudaraan Cinta Kasih di desa maupun di kota, Louisa melihat peluang-peluang sangat besar bagi anggota anggotanya untuk melakukan karya cinta kasih dengan cara yang sederhana. Tetapi dia melihat kesulitan-kesulitan juga.
Kesulitan utama ialah bahwa anggota-anggotanya pelan pelan mulai mengabaikan kontak langsung dengan para miskin, atau karena mereka terlalu sibuk di rumah masing-masing atau karena malu mengunjungi gubuk-gubuk yang kotor atau karena memang semangat mereka merosot. Pengalaman itu menumbuhkan satu gagasan baru dalam hati Vinsensius dan Louisa bahwa perlunya hamba-hamba orang miskin, yang secara profesional rela melayani setiap orang yang menderita dengan kasih. Dua tokoh kita menemukan beberapa gadis desa yang dengan rela menyerahkan diri untuk melayani orang miskin atas nama Persaudaraan Cinta kasih. Salah seorang di antara mereka bernama Margaretha Naseau, yang meninggal karena terjangkit wabah pes dari seorang yang dilayaninya dengan penuh kasih.
Gadis-gadis itu ditempatkan di paroki-paroki untuk membantu persaudaraan cinta kasih dalam pelayanan langsung kepada orang miskin. Pada tanggal 29 November 1633 gadis-gadis yang kesetiaannya kepada orang miskin sudah teruji ini dikumpulkan di rumah Louisa untuk mendapat pembinaan. Itulah tanggal berdirinya Kongregasi Puteri Kasih. Jumlah mereka hanya empat atau lima orang dan pelan-pelan mereka dididik dalam keutamaan-keutamaan manusiawi maupun dalam keutamaan-keutamaan kristiani. Merka juga diberi suatu pengetahuan dasar sebagai perawat dan guru, agar bisa melayani orang miskin secara profesional. Pada bulan Juli 1634 mereka yang sudah berjumlah dua belas orang, mendapat semacam pedoman hidup atau peraturan, yang disusun oleh Louisa dan disetujui Vinsensius.
Pelan-pelan Puteri Kasih diminta berkarya di mana-mana. Banyak paroki di Paris dan sekitarnya dapat menyaksikan kehadiran suster-suster gaya baru itu, yang melayani orang miskin dan orang sakit di gubuk-gubuk yang kotor dengan wajah yang memancarkan sukacita kristiani. Tetapi akhirnya mereka diminta juga untuk bekerja di kota dan desa yang jauh yakni di Saint-Germain-en-Laye pada tahun 1638, Richelieu di tahun 1639, kemudian Angers, yang menyerahkan rumah sakit kota kepada Puteri Kasih di tahun 1641; Nantes juga meminta kehadiran Puteri Kasih di tahun 1645 untuk karya di rumah sakit pula. Pada tahun 1660 Puteri Kasih sudah berkarya di 33 kota di luar Paris. Sekarang ini jumlah Puteri Kasih di dunia termasuk terbesar dan semua kongregasi religius wanita (dua puluh tiga ribu lebih anggotanya).
Fr. Agustinus Albert, CM