SANTO SEBASTIANUS (20 JANUARI)
Sebastianus dikenal luas sejak dari masa Gereja Perdana. Sebagai seorang perwira Romawi, ia dikenal oleh karena kebaikan hatinya dan kegagahannya. Dalam masa penganiayaan oleh Kaisar Diocletian, Sebastianus tidak mau mengingkari iman Kristianinya. Karena itu ia ditangkap dan dianiaya dengan sangat mengerikan.
Ia diikat pada sebatang pohon lalu para pemanah membidikkan anak-anak panah ke sekujur tubuhnya. Mereka meninggalkannya dalam keadaan sekarat agar ia mati menderita perlahan-lahan. Ketika seorang janda Kristen yang kudus hendak menguburkan jenazahnya, ia sangat terkejut mendapati bahwa Sebastianus masih bertahan hidup. Janda itu membawanya pulang ke rumahnya serta merawat luka-lukanya.
Ketika Sebastianus telah sembuh kembali, janda itu berusaha membujuknya untuk meloloskan diri dari penganiayaan oleh bangsa Romawi. Tetapi, Sebastianus adalah seorang ksatria yang gagah berani. Ia tidak hendak melarikan diri. Ia bahkan mendatangi Kaisar Diocletian dan mendesaknya untuk segera menghentikan penganiayaan terhadap umat Kristiani.
Kaisar sangat terperanjat melihat Sebastianus masih hidup. Ia menolak mendengarkan apa yang hendak dikatakan oleh perwiranya itu. Diocletian memerintahkan agar Sebastianus ditangkap lagi dan didera hingga tewas. Sebastianus wafat sebagai martir pada tahun 288.